Kamis, 25 Maret 2010

Oalah, Nak...

Suatu malam saya mengajari seorang anak SD kelas 4 pelajaran bahasa Inggris. Tidak ada rencana belajar bahasa Inggris malam itu. Malah saya sudah menyiapkan soal matematika untuk dia kerjakan. Tapi sepertinya ia sedang suntuk karena sore tadi ia dimarahi oleh ayahnya, dan ia mengajak saya untuk bernyanyi. Oke, jawab saya, "Mau nyanyi apa? 'Que Sera-sera' aja, yuk? Atau 'Allah Makes the Rain Fall'?" "Nggak mau!" diam sejenak. Sepertinya dia sedang berpikir. Tiba-tiba... "Aku ada ide!! Gimana kalo' kita bikin lagu bahasa Indonesia jadi bahasa Inggris?", "Boleh juga. Idemu bagus. Mau lagu apa? Laskar Pelangi aja, ya?", "Jangaan...aku nggak suka." "Oke, mau lagu apa?", "Mmm...Bunga Citra Lestari ajah..." lalu ia mulai benrnyanyi dengan lancarnya "...bilang mama-mu, tak perlu kuatir ataupun curiga kepadaku...bilang papa-mu ku takkan buat kau menjadi anak yang nakal... biarkanlah saja dulu, kita jalan berdua... la...la...la..."

Huwee...anak kelas empat esde hobby sama Bunga Citra Lestari? Yang suka nyanyi lagu cinta-cintaan itu? Oh My God... what a pity... Kenapa mereka tidak punya profil figur yang seusia dengan mereka? Saya jadi berpikir ulang, iya ya, kok nggak ada lagu yang pas untuk anak seusia mereka... Masa' anak umur 9 tahun menyanyi lagu cinta dengan fasihnya, dengan kata-kata romantis tapi gombal...dan mereka tidak tahu makna dari nyanyian itu... Mengapa mereka tidak bernyanyi tentang cita-cita, tentang persahabatan mereka, tentang ayah dan ibu, atau tentang pengalaman keseharian mereka...

Haduu...padahal perkembangan kecerdasan bahasa anak kan dibentuk lewat nyanyian, bacaan, dan tayangan yang mereka konsumsi setiap hari. Kalau anak-anak ini tidak punya lagu khusus untuk segmen mereka sendiri, bagaimana nasib perkembangan bahasa dan emosi mereka, ya? Masa' kecil-kecil nyanyinya "...cinta inii..., membunuhkuu..." atau, "...engkaulah makhluk Tuhan, yang tercipta yang paling seksi...ah...ah...ah...".

Kira-kira rasa bahasa yang seperti apa yang mereka serap dalam otak dan hati mereka?

0 comments:

Posting Komentar